Parenting, Menjelekkan Anak Sendiri adalah Menjelekkan Diri Kita Sendiri



Parenting, Menjelekkan Anak Sendiri adalah Menjelekkan Diri Kita 

Sendiri


 Parenting, Menjelekkan Anak Sendiri adalah Menjelekkan Diri Kita  Sendir
Pernahkah anda melihat atau mendengar sebuah Iklan Produk dari sebuah perusahaan, dengan cara menjelek2 an produk mereka sendiri?
” Kulkas ini tidak dijamin mutunya, kwalitasnya buruk sekali. Makanan yg disimpan di dalamnya akan cepat basi. Jika anda menggunakan kulkas ini, maka dijamin listrik dirumah anda akan korslet”
Mungkinkah ada perusahaan yg mengiklankan produknya seperti di atas? Pastinya TIDAK..
Mengapa?
Karena perusahaan sadar, jika mereka menjelek2 an produk mereka sendiri, siapa yg akan membeli? Bukankah itu sama saja dengan menjelekan Nama Perusahaan itu sendiri?
Lalu buat apa perusahaan tsb ada atau berdiri, jika hanya untuk menjelekan Namanya sendiri? Apa keuntunganny buat mereka?
Sama halnya jika kita menjelek2 an anak2 kita sendiri di depan orang lain (tragisnya lagi kl hal ini dilakukan di depan anak kita).
“Anakku mah cengeng, dikit2 nangis, jatuh dikit nangis.. Capek deh..”
“Paling males kl bawa anak pergi ke mall. Pusing, liat mainan bagus dikit langsung merengek minta beliin. Kl ga bakal nangis teriak2.. Drpd malu, aku beliin deh”
“Anakku mau dipukulin kayak apa juga, ga akan berhenti nakalnya. Yg ada malah makin bandel aja tuh anak, stress aku hadapinya”
“Anakku tuh pemalu banget, suka gregetan deh liatnya, pdhl udah umur 4 tahun”
Dsb….
Sadarkah kita bahwa setiap kali kita menjelek2 an anak kita atau menunjukkan ketidak banggaan kita akan anak kita sendiri – sebenarnya kita sedang MENGHINA diri kita sendiri di depan orang banyak tsb?
Mengapa?
Karena anak adalah PRODUK/HASIL dari DIDIKAN kita. Jadi jika kita menjelekan mereka di depan org lain, itu sama dengan kita mengatakan kepada org2 tsb bahwa kita ‘tidak becus’ atau telah ‘gagal’ urus anak kita sendiri.
Lalu apakah dengan kita menjelekan anak kita di depan org lain, akan mampu membuat anak kita berubah menjadi ‘lebih baik’, atau malah ‘makin buruk’?
Mari kita jawab dengan nurani masing2.
Previous
Next Post »