Adab berdoa agar segera dikabulkan (2)
Adab berdoa agar segera dikabulkan (2)
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang ada berdoa agar segera dikabulkan. Bagi yang belum membacanya silahkan klik: adab berdoa agar segera dikabulkan.
Dan dibawah ini kita lanjutkan pembahasan selanjutnya tentang adab-adab dalam berdoa:
Kelima: Berdoa dengan tenang dan khusyu’
Maksudnya adalah disaat kita berdoa kepada Allah, kita posisikan segala ucapan dan hati dengan tenang dan khusyu’ dan lebih penting lagi ketika usai berdoa, kita juga tidak tergesa-gesa agar doa tersebut sesegera mungkin dikabulkan. Atau bahkan berprasangka buruk seakan-akan Allah tidak akan mengabulkan doa kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى
“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keenam: Menghadap Kiblat dan mengangkat tangan.
Sudah seharusnya kita menghadap kiblat dikala berdoa ataupun dalam sholat dan membaca al Quran. Dalam hadits dikatakan: Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)
Hadits lainnya menerangkan untuk mengangkat tangan:
إن الله يستحي من عبده إذا رفع يديه أن يردهما صفرا
“Sesungguhnya Allah malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)
Ketujuh: Berdoa diwaktu-waktu yang mustajab:
Salah satu yang menyebabkan doa kita mudah dan bisa segera terkabulkan tentu karena kita berdoa diwaktu-waktu yang mustajab. Dan tentunya waktu-waktu tersebut sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Sebagai contoh adalah: Doa Antara azdan dan iqamah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدعاء بين الأذان والإقامة لا يرد
“Doa yang tidak mungkin tertolah adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).
Baca waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa.
Kedelapan: Jauhi makanan HARAM
Salah satu penyebab penting sekaligus penghambat tidak terkabulnya doa adalah akibat dari memakan makanan yang haram. Oleh karenanya, jika kita ingin dikabulkan doa-doa kita, alangkah lebih baiknya kita bersihkan diri kita dulu dari makanan yang haram.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim)
Inilah beberapa adab dalam doa. Semoga dengan mengetahui adab-adab tersebut kita bisa menginstrospeksi diri kita dari hal-hal yang masih menjadi penghambat doa-doa kita. Dan dengan mengamalkan adab-adab tersebut. Semoga Allah senantiasa mengabulkan semua doa-doa kita. Insya Allah.