Tauhid adalah yang Pertama dan Utama
Syaikh Abu Muhammad al-Maqdisi, semoga Allah merahmatinya, mengatakan:
“… Ini adalah suatu keharusan untuk selalu berusaha memperbaiki Asas (Aqidah) dan prinsip-prinsip kita serta membangun dasar kita diatas taqwa kepada Allah dan Keridhaan-Nya. Kita diajarkan oleh Nabi kita shalallahu alaihi wasallam memulainya dengan hal yang penting terlebih dahulu.
Jadi disana tidak ada (tidak dianggap) sebelum (dibangun) di atas menyerukan tauhid yang murni dan berpegang teguh terhadapnya (baroah dari sesuatu yang disembah selain Allah), memperingatkan dan berusaha melawan untuk menghancurkan gagasan kemusyrikan. Ini adalah sebagaimana yang Nabi kita shalallahu alaihi wasallam lakukan saat menyeru manusia, beliau mengirim duta dan utusan di seluruh pelosok bumi, yang dengan beliau membuka (mengirimkan) surat-suratnya kepada raja-raja dunia.
Oleh karena itu, kita tidak harus berdebat dengan kelompok sesat mengenai kecurangan mereka dalam beberapa hal sekunder atau cabang (furu) tanpa mengikat kepada hal-hal yang asasi atau pokok (ushul), seperti yang kita tahu bahwa kecurangan ini hanya berasal dari kecurangan di dalam asas atau pokok (ushul) mereka, yaitu dalam pemahaman mereka terhadap konsep kemusyrikan, tauhid dan berpegang teguh terhadapnya, kekafiran, keimanan, dan hal-hal yang asasi dan pokok (ushul) lainnya.
Bahkan, kita harus mulai dengan hal-hal yang asasi atau pokok (ushul) yang dimana mereka telah menyimpang dari Ahlus-Sunnah. Jadi, jika mereka benar dalam hal yang asasi atau pokok (ushul), tulus terhadap Allah dan membangun dasar mereka atas taqwa kepada Allah dan Keridhaan-Nya, maka menjadi mudah untuk membahas masalah-masalah sekunder atau cabang (furu) dengan mereka, dan itu menjadi mungkin untuk memperbaikinya … ”