jenis-jenis dari sifat riya' atau pamer

Jenis – jenis dari sifat Riya’. 
1. Riya` Jaliy yaitu riya` yang menjadi pendorong untuk beramal meski dimaksudkan untuk mendapatkan pahala. Riya’ ini dapat dilihat secara jelas.
2.  Riya` Khafiy (samar). Riya` ini lebih ringan. Meski bukan motivasi untuk beramal tetapi membuat amalnya yang ditujukan oleh Allah lemah. Contoh : Seperti orang yang menyembunyikan berbagai ketaatannya, tetapi jika orang-orang melihatnya ia senang jika orang-orang menyambutnya dengan penuh ceria dan penghormatan, memujinya, dan bersemangat untuk membantu memenuhi keperluannya, Tetapi ada orang yang kurang memberikan haknya hatinya merasa keberatan. Orang-orang yang ikhlas senantiasa takut terhadap riya` khafiy. Kesungguhannya untuk menyembunyikan berbagai ketaatannya lebih besar daripada kesungguhan orang-orang menyembunyikan keburukan mereka. Semua itu ia lakukan karena mengharap agar tumbuh rasa keikhlasan.  Hanya Allah yang membalasnya pada hari kiamat nanti. Sebab jika orang lain mengetahuinya  maka  pada hari kiamat nanti amalannya tidak akan diterima kecuali dari orang yang ikhlas dan mereka menyadari bahwa pada saat itu mereka sangat membutuhkannya.

jenis-jenis dari sifat riya' atau pamer

            Riya' muncul dari kesenangan akan enaknya suatu pujian, takut akan sakitnya celaan, dan tamak akan hal-hal yang dimiliki orang lain. Dari sinilah akan memunculkan sikap takabur, lalu timbul sikap gampang menganggap rendah orang lain.  Hal ini merupakan awal dari kerusakan tatanan sosial masyarakat.  Sifat riya’ juga bisa terjadi dalam bentuk mengangkat atau menonjolkan diri sendiri. Misalnya : Saat seseorang merasa dirinya paling berjasa dan berperan dalam meraih keberhasilan. Padahal keberhasilan dan kemenangan pastilah diraih melalui usaha bersama dan kerja sama dari semuanya. Sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada kemenangan yang dicapai oleh dirinya sendiri. Sesuai dengan hadist Allah yang mengatakan bahwa : "Sesungguhnya orang yang riya' itu akan dipanggil di hari kiamat dengan empat nama; Ya Muraa'i (wahai orang yang riya'), Ya Ghowii (wahai orang yang sesat), Ya Faajir (wahai orang yang durhaka), Ya Khaasir (wahai orang yang rugi)" (Al Hadits). Dalam tersebut merupakan panggilan yang menghinakan, karena panggilan yang setiap hati bersih atau akal yang sehat menolaknya, panggilan yang bisa mendirikan bulu roma kita. Karenanya, tak ada pilihan lagi, selain membuang sifat riya’ dari hati kita. Sifat riya' ini mesti diobati dengan sungguh-sungguh. Riya’ juga merupakan penyakit hati yang dimiliki oleh seseorang. Beberapa contoh penyebab dari perilaku riya’ adalah :
1.   Ingin menampakkan dan menonjolkan amalan
2.   Membual.
3.   Melebih-lebihkan ibadah di hadapan orang lain
4.   Meninggalkan amalan karena pengaruh dari manusia lain
5.   Menampakkan tampilan tawadhu
6.   Memperlihatkan aib orang lain
7.   Menjaga kehormatan dan kedudukan
8.   Menceritakan sesuatu yang menunjukkan ibadahnya
9.   Menyanjung diri lebih dari proporsinya
10. Memfitnah Ulama
11. Menuntut ilmu untuk popularitas semata.
12. Memperlihatkan kekhusyu’an
13. Memandang besar Sebagian amalan lahiriah sekalipun bertentangan dengan sunnah
14. Menampakkan ghirah Keagamaan.
15. Menampakkan ketidakpedulian dengan penampilan.
16. Memalingkan pandangan dengan cara yang dibuat-buat
17. Meninggalkan ibadah dengan Alasan Takut Nifak
18. Bersikap inklusif dan menjauhi masyarakat

19. Terperdaya dengan ketaatan sepintas.
Previous
Next Post »