Peran dan fungsi edukatif agama islam dalam pengembangan karakter Istilah perkembangan berbeda pengertiannya dengan istilah pertumbuhan. Istilah perkembangan mengacu pada adanya perubahan yang sifatnya lebih ditekankan pada kualitas (mutu), sedangkan istilah pertumbuhan lebih ditekankan pada kuantitas (jumlah). Pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti melatih atau mengajar. Sedangkan
menurut istilah, pendidikan didefinisikan sebagai suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Agama berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti tidak kacau atau teratur. Agama dapat membebaskan manusia dan kekacauan yang dihadapi dalam hidupnya bahkan menjelang matinya. Menurut terminologi agama adalah suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung. Islam berasal dari Bahasa Arab berarti selamat sentosa. Sedangkan secara umum adalah agama yang disyari’atkan oleh Allah
SWT dengan perantaraan para Nabi dan rasulNya, yang mengandung perintahperintah, larangan-larangan serta petunjukpetunjuk untuk kebahagiaan manusia di dunia dan diakhirat. Agama Islam selalu mengajarkan dan membimbing semua umatnya agar senantiasa mampu menonjolkan dan mempraktikkan sikap maupun segala jenis tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ia juga mendorong setiap individu untuk selalu patuh dan taat serta mengimplementasikan ajaran dan perintah agama.
makalah Peran dan fungsi edukatif agama islam-Pengembangan karakter positif yang merujuk pada fungsi edukatif agama Islam, sangat jelas dari detik ke detik, menit ke menit dan seterusnya sepanjang kehidupan manusia, pada dasarnya kita selalu dituntut untuk
mengembangkan karakter positif kita masingmasing. Orang tua diharapkan mampu mengoptimalkan pemberikan tebaran benih benih karakter positif tersebut kepada anakanaknya, dari mulai bangun tidur sampai ke tidur lagi, bahkan kalau masih dapat diputar ulang adalah saat berusaha untuk memperoleh
anak. Mulai dari hal-hal yang sederhana, dari doa sehari-hari dan hafalan surat-surat pendek,
ibadah shalat, sampai kepada menebar kasih sayang dengan senantiasa mengucap salam apabila ketemu orang lain, memberi senyuman, sampai kepada menebar sedekah, memasukkan infak dan membayarkan zakat.
Alangkah indahnya apabila anak-anak secara teratur secara bersama-sama melakukannya bersama-sama dengan orangtuanya, harapannya hal itu akan tertanam secara mendalam dalam diri anak dan menjadi karakter positif dalam kehidupannya. Pembentukan karakter erat kaitannya dengan menciptakan kebiasaan baru yang positif, kebiasaan akan tertanam kuat dalam pikiran manusia setelah diulang setiap hari selama 21
hari.
Setiap orang ingin dipahami dan dimengerti. Keinginan ini adalah kebutuhan dasar, demikian juga dengan dengan anakanak kita. Mereka sangat ingin dimengerti dan dipahami pula, yang menarik adalah tidak setiap anak tahu atau pernah dibimbing untuk mengemukakan perasaannya, sehingga munculah suatu konflik, dan banyak orangtua tidak tahu persis apa yang sedang berkecamuk di dalam batin anak-anaknya. Ketika konflik yang terjadi di dalam diri anak ini muncul dalam bentuk perilaku, seringkali diberi sebutan nakal, bandel, pemalu, penakut dan sebagainya. Pemerhati pendidikan dari Education Forum, Elin Driana, mengatakan, salah satu cara mengembangkan karakter positif pada anak (yang sudah sekolah) adalah
menentukan sekolah yang tepat bagi anak, yaitu yang memerhatikan nilai-nilai akademis dan characterbuilding secara seimbang. "Jangan hanya nilai-nilai akademis, tetapi harus juga diajarkan dan dicontohkan kepada anak bahwa mencontek itu tidak baik. Ketika anak melakukan kesalahan, semestinya diperbaiki, bukan dengan cara ditegur atau dihukum," ujar Elin (Wibowo, 2011) Pendidikan agama Islam sejak dini akan sangat efektif dalam segi edukatifnya untuk mempengaruhi pembentukan karakter positif anak. Harapan ini akan terwujud apabila di dalam sebuah ruang lingkup keluarga dibutuhkan keharmonisan dan keseimbangan peran antar anggotanya. Peran pribadi yang lebih dewasa diharuskan mentransfer pengetahuannya kepada yang lebih muda secara proporsional sehingga dapat membawa suatu perubahan menuju sesuatu karakter positif kepada semuanya.makalah Peran dan fungsi edukatif agama islam