Muslimah Menggapai Hidayah
Oleh: Al-Ustadz Abdullah Jakarta
Oleh: Al-Ustadz Abdullah Jakarta
Sungguh sebuah keberuntungan, kenikmatan dan kebahagiaan ketika Allah memberikan hidayah kepada seseorang. Dengan hidayah itu ia hidup bahagia di dunia dan kelak di akhirat. Tentu saja semua orang menginginkannya. Namun, tidak semua orang menempuh jalan untuk mendapatkannya, yaitu berusaha agar Allah memberikan hidayah taufik kepadanya sehingga ia senantiasa melakukan apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah dan meninggalkan apa-apa yang menyebabkan murka-Nya. Dengan sebab inilah seseorang akan hidup bahagia di dunia dan kelak di akhirat. Kita sangat butuh terhadap hidayah taufik Allah l. Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hambali t berkata, “Hidayah ada dua macam. Yang pertama, hidayah yang umum, yaitu hidayah kepada Islam dan iman. Inilah keadaan orang-orang beriman. Yang kedua, hidayah yang terperinci, yaitu hidayah kepada perincian bagian-bagian dari iman dan Islam serta pertolongan untuk melaksanakannya. Hidayah yang seperti ini dibutuhkan oleh setiap orang yang beriman siang dan malam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan para hamba-Nya pada setiap rakaat shalat untuk membaca,
ﮋ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮊ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab hlm. 426)
Oleh karena itu, wahai muslimah, bersemangatlah menempuh sebab-sebab untuk mendapatkan hidayah. Inilah cara untuk hidup berbahagia di dunia dan kelak di akhirat. Di antara sebab-sebab mendapatkan hidayah adalah:
1. Beriman kepada Allah l.
Tentang hal ini, Allah k berfirman,
ﮋ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮊ
“Barang siapa beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (at-Taghabun: 11)
2. Mentadaburi al-Qur’an.
Membaca, memahami, dan mentadaburi al-Qur’an adalah sebab seseorang mendapat hidayah. Hal ini sebagaimana firman Allah l,
ﮋ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮊ
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)
3. Berpegang teguh kepada agama Allah.
Allah l berfirman,
ﮋ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮊ
“Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Ali Imran: 101)
4. Mengikuti Rasulullah n.
Orang yang ittiba’ (mengikuti) Rasulullah n, niscaya Allah akan memberikan hidayah kepadanya. Allah l berfirman,
ﮋ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﮊ
“(Orang) yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (az-Zumar: 18)
5. Bertobat kepada Allah.
Siapa yang bertobat kepada Allah dengan jujur, melepaskan diri dari perbuatan dosa yang pernah ia lakukan, menyesalinya, dan bertekad kuat untuk tidak melakukannya lagi, niscaya Allah akan memberinya hidayah. Allah l berfirman,
ﮋ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆ ﰇ ﮊ
“Dan Dia menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya.” (ar-Ra’d: 27)
6. Bersungguh-sungguh mendapatkan hidayah Allah.
Seseorang yang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hidayah dari Allah niscaya ia akan diberi hidayah. Allah l berfirman,
ﮋ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮊ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al-Ankabut: 69)
7. Mendirikan shalat
Allah l berfirman tentang shalat,
ﮋ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﮊ
“(Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Luqman: 4—5)
8. Membaca sirah (perjalanan hidup) para nabi dan orang-orang saleh serta berusaha meneladani mereka.
Tentang hal ini, Allah l berfirman,
ﮋ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ ﰃ ﮊ
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman.” (Yusuf: 111)
9. Berdoa meminta hidayah kepada Allah.
Tidak ada yang dapat memberi hidayah taufik selain Allah l. Oleh karena itu, hendaknya seseorang senantiasa berdoa meminta hidayah kepada Allah k. Di antara doa yang diajarkan oleh Rasulullah n untuk meminta hidayah adalah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
“Ya Allah, aku memohon petunjuk, ketakwaaan, kesucian, dan rasa cukup.” (HR. Muslim no. 7079)
Demikianlah beberapa hal yang dapat mengantarkan seseorang mendapat hidayah.
Semoga Allah l senantiasa memberi kita hidayah kepada apa-apa yang dia cintai dan ridhai.