Kata
Pengantar
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada
kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusunan makalah ini di dasari pada
tinjauan pustaka mengenai pengertian
cerpen, ciri-ciri cerpen, unsur intrinsik serta ekstrinsik cerpen, perbedaan
cerpen,novel, dan roman. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia . Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1. Latar Belakang
Cerpen
termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa
rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen,
karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah novel, roman, dan semua
karya prosa imajinatif.
Karangan
jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah
terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Selain
berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh
penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekalijauh dari realita
kehidupan.
1. 2. Pembatasan masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang pengertian cerpen, ciri-ciri
cerpen, unsur intrinsik serta ekstrinsik cerpen, dan perbedaan antara cerpen,
novel, dan roman.
1.
3.
Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
-
Mengetahui pengertian cerpen.
-
Mengetahui ciri-ciri
cerpen.
-
Dapat membedakan
antara cerpen, novel, dan roman.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Cerpen
1. Menurut
Wikipedia :
2.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia :
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang
membentuknya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal,
sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi
atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
3. Menurut
Susanto dalam Tarigan (1984 : 176) :
cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000
kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada
dirinya sendiri.
4. Menurut Sumardjo dan Saini
(1997 : 37) :
cerita pendek adalah cerita atau parasi (bukan analisis
argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat terjadi
dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif
yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat
tetapi padat.
B. Ciri-ciri Cerpen
Ø Ciri-ciri cerita pendek menurut
pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
Ceritanya pendek ;
- Bersifat
rekaan (fiction)
- Bersifat
naratif, dan
- Memiliki
kesan tunggal
Ø Pendapat lain mengenai ciri-ciri
cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai
berikut.
- Cerita
Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya
mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Dalam
sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
- Cerita
pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
- Cerita
pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Ø Menurut Morris dalam Tarigan (1985 :
177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.
- Ciri-ciri
utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity,
and intensity).
- Unsur-unsur
cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and
action).
- Bahasa
cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive,
suggestive, and alert).
Ø Jadi,
ciri-ciri cerpen secara umum adalah :
1.Tidak
lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
C.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
1.
Unsur Intrinsik
a.
Tema
Tema
adalah salah satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagsan utama yang terkandung
dalam suatu karya sastra dan yang mendasari terciptanya karya sastra tersebut.
Tema seperti akar bagi pohon, dari situlah sebuah cerita berkembang.
b.
Alur
Alur
merupakan struktur penceritaan dalam cerpen yang di dalamnya berisi rangkaian
kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausalitas) dan logis.
Tahapan
alur:
·
Tahapan permulaan
·
Tahapan pertikaian
(konflik)
·
Tahapan perumitan
·
Tahapan puncak
(klimaks)
·
Tahapan peleraian
·
Tahapan akhir
c. Latar / setting
Latar adalah tempat, waktu atau keadaan alam atau
cuaca terjadinya suatu peristiwa.
Wiyanto (2005:82) membedakan latar sebagai berikut:
1. Latar tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu
terjadi.
2. Latar waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu
terjadi.
3. Latar suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa
dalam cerita tersebut. Suasana ini dapat berbentuk suasana bathin, seperti
perasaan bahagia atau sedih, juga dapat berupa suasana lahir, seperti sepi atau
hiruk pikuk.
d.
Tokoh dan Penokohan
Setiap
cerita mempunyai tokoh dan yang ditokohkan seperti dalam kehidupan nyata karena
pada dasarnya karya sastra dapat disebut sebagai mimetic (tiruan) dari
kehidupan nyata. Tokoh dan
penokohannya atau gambaran karakter tokoh tersebut merupakan unsur yang sangat
penting dalam sbuah cerita.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan
dirinya dalam cerita yang ditulisnya.
Sudut pandang dibedakan menjadi 2 pola utama :
1. Pola orang pertama
Kedudukan pengarang dapat dikategorikan menjadi 3
macam :
·
Pengarang sebagai
tokoh utama
·
Pengarang sebagai
pengamat tidak langsung
·
Pengarang sebagai
pengamat langsung
2. Pola Orang ketiga
Secara eksplisit memakai kata ganti dia, ia atau nama
orang.
Dalam pola ini pengarang dapat diibaratkan sebagai
dalang, orang yang bercerita tetapi tanpa harus terlibat dengan peristiwa yang
dialami tokoh-tokoh yang diceritakannya. Pola ini dibedakan menjadi 2 tipe:
·
Sudut pandang serba
tahu
·
Sudut pandang terarah
Sementara itu, Harry Shaw (1972:293) membagi sudut
pandang menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Pengarang menggunakan sudut sudut pandang dan kata
ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan
mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan. Is
lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat I dalam cerita. Pengarang
biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal. Ia
sama sekali berdiri di luar cerita. Ia serba lihat, serba dengar, dan serba
tahu. Is melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia
bathin yang paling dalam dri tokoh.
f. Amanat
Amanat
adalah pesan moral yang ada di dalam cerita.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang mendukung
dari luar cerita tersebut. Contoh unsur-unsur ekstrinsik, yaitu :
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
D. Jenis-jenis Cerpen
Jenis-jenis cerpen ada 3, yaitu :
Ø Cerpen Kedaerahan
Contoh : -
Rumah untuk Kemenakan
-
Gampong
-
Orang kaya baru, dll.
Ø Cerpen Nasional
Contoh : -
Jalan Soeprapto
-
Jiwa yang Terguncang
-
Senyuman Terakhir,
dll.
Ø
Cerpen Pop
Contoh : - Perempuan disimpang Tiga
-
Roda Kehidupan
-
Pelabuhan Makin Jauh
-
Anggap Auk Bulan
-
Kisah dikantor Pos,
dll.
E. Perbedaan Cerpen, Novel, dan Roman
No
|
Unsur
|
Roman
|
Novel
|
Cerpen
|
1
|
Alur
|
Kompleks
|
Kompleks
|
Sederhana
|
2
|
Konflik
|
Mengubah nasib tokoh secara tragis
|
Mengubah nasib tokoh
|
Tidak mengubah nasib tokoh
|
3
|
Panjang cerita
|
Menceritakan kehidupan tokoh secara mendetail sejak lahir
sampai dewasa atau meninggal dunia
|
Menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh
|
Menceritakan kehidupan tokoh yang dianggap penting
|
4
|
Penokohan
|
Karakter tokoh disampaikan secara lebih mendetail
|
Karakter tokoh disampaikan secara mendetail.
|
Karakter tokoh tidak mendetail.
|
Ø
Adapun
perbedaan antara novel dan cerpen yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :
- Dalam
novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
- Dalam
novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen,
perwatakan digambarkan secara singkat
- Novel
memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya
sederhana.
- Dalam
novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen,
latar hanya sebentar dan terbatas.
- Novel
lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek
karangannya.
- Unsur-unsur
cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen,
sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
- Novel
biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen
biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
- Jumlah
kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen
maksimal 10.000 kata.
- Lama
untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).
F.
Contoh Cerpen
Arti Persahabatan
Bagiku
arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat
saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka.
Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat
berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku
sendirian menjaga rumah...
“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.
“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.
“Beni!
Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan
buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya
besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini.
Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada
nyaring.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Sahabatku
yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani,
badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi
dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.
“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.
Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.
Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke,
Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan
pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua”
bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpapasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpapasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Singkat
cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan
kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini
seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
·
KESIMPULAN
Cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat
fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif
singkat tetapi padat.
Unsur instrinsik cerpen diantaranya tema, plot/alur,
tokoh, latar, amanat dan sudut pandang.
Perbedaan cerpen, novel dan roman diantaranya adalah
panjangnya cerita yang disajikan.
·
SARAN
Pada saat Anda menulis cerpen sebaiknya Anda menyajikan
beberapa unsur penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi Anda. Unsur-unsur
penting itu meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat dan sudut
pandang. Jadi, Anda harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa,
tokoh, latar, amanat dan sudut pandang dengan menarik.