MAKALAH KAREKTERISTIS ATLETIK OLAHRAGA

MAKALAH KAREKTERISTIS ATLETIK OLAHRAGA

MAKALAH KAREKTERISTIS ATLETIK OLAHRAGA

BAB II
KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR GERAK
OLAHRAGA ATLETIK

A.           Nomor Jalan dan Lari
Tujuan utama dari njalan dan lari adalah menempuh suatu jarak tertentu (lari tanpa rintangan atau dengan rintangan denga waktu yang secepat mungkin. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah dapat dirumuskan sebagai berikut :
Kecepatan lari = panjang langkah x frekuensi langkah
1.              Panjang Langkah (Strie Length)
Setiap panjang langkah pelari merupakah hasil penjumalahan tiga jarak, yaitu :
-                Jarak tolakan kaki, yaitu jarak horizontal antara kaki yang menolak dengan titik berat badan pelari
-                Jarak melayang di udara, yaitu jarak horizontal yang dicapai oleh pelari dengan pemindahan titik berat badan selama berada di udara
-                Jarak pendaratan, yaitu jarak horizontal yang dicapai oleh pelari antara titik badan dengan kaki yang mendarat.
2.             Frequensi Langkah (Stride Frequensy)
Frekuensi langkah merupakan perbandingan antara banyaknya kaki kontak dengan tanah dengan kaki melayang di udara. Sehubungan dengan langkah ini kita akan mengenal istilah setengah langkah yaitu jarak sentuhan kaki kiri dan kaki kanan. Sedangkan yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara sentuhan kaki kiri dan kaki kiri, tau kaki kanan dan kaki kanan.
B.           Nomor Lompat
Tujuan nomor lompat adalah memindahkan jarak horizontal titik berat badan pelompat sejauh mungkin (lompat jauh, jangkit) dan memindahkan jarak vertikal titik berat badan setinggi mungkin (lompat tinggi dan galah)
1.              Teknik Lompat Jauh
Untuk tujuan analisis gerakan pada lompat jauh harus dipertimbangkan secara konsisten empat fase, yaitu awalan (run up), tolakan kaki (toke off), melayang di udara (flight), dan pendaratan (landing).
a.             Awalan (run up)
Tujuan awalan dalam lompat jauh adalah untuk mendapatkan posisi optimal atlet untuk melakukan tolakan kaki (take off) dengan kecepatan lari dan menolak secara terkontrol
b.            Tolakan kaki (take off)
Tujuan tolakan kaki (take off) adalah untuk memperoleh kecepatan vertikal (mengangkat titik berat badan) denganc ara memanfaatkan kecepatan horizontal sedemikian rupa dengan kaki tolak mengerahkan gaya yang sangat besar.
c.             Melayang di udara (flight)
Fase berikutnya setelah melakukan tolakan kaki, yaitu badan berada di udara. Gerakan apapun yang dilakukan oleh dipelompat setelah berada di udara tidak akan meningkatkan titik berat badannya. Oleh karena itu, usaha yang harus dilakukan adalah mempertahankan selama mungkin di udara dengan melakukan gerakan-gerakan tungkai atau lengan agar memperoleh sikap pendaratan yang paling efektif.
2.             Teknik Lompat Jangkit (Triple Jump)
Di dalam lompat jungkit sebenarnya terjadi tiga kali tolakan, tiga kali melayang di udara, dan tiga kali pendaratan. Jarak lompatan di ukur dari kumulatif ketiga gerakan lompat jangkit tersebut (hot-step-jump)
3.             Lompat Tinggi (High Jump)
Tujuan lompat tinggi adalah melompat setinggi-tingginya dengan cara melewati palang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4.             Lompat Tinggin Galah (Pole Vault)
Untuk menganalisis ketinggian yang dicapai si pelompat galah ditentukan oleh empat bagian secara terpadu yaitu :
-                Ketinggian titik berat badan pelompat galah pada saat menolak (take off) disebut H1
-                Ketinggian titikberat badan setelah ketinggian agalah disebut H2
-                Ketinggian titik berat badan setelah tangan lepas dari galah disebut H3
-                Perbedaan ketinggian melewati palang dengan ketinggian maksimal titik berat badan.
Fase lompat galah terdiri dari :
-                Pegangan galah (the grip)
Galah dibuat dari bahan fiber glass yang mempunyai gaya lenting dan elastisitas yang tinggi.
-                Awalan (the approach)
Awalan dilakukan untuk memperoleh (1) hasil kecepatan horizontal optimal (2) persiapan agar tolakan kaki pada papan tidak efektif
-                Perencanaan penancapan galah di lubang (blok)
Perencanaan penancapan di blok merupakan hal penting yang harus diperhatikan, yaitu rencanakan antara 3-5 langah di tolakan kaki pelompat.
-                Tolakan kaki (take off)
Kaki tolak tolakan setelah galah menancap atau masuk ke bok. Pada saat setelah kaki menolak tangan kanan menarik galah ke bawah, dan tangan kiri menahan ke atas sehinga galah menjadi membuat lentingan  (energi regangan galah) untuk membawa badan ke atas dengan emanfaatkan energi regangan tersebut.
-                Posisi L
Setelah melakukan tolakan, kemudian menggantung pada galah maka saat enrgi regangan hampir habis maka segera membuat posisi L di udara, kemudian meluruskan (meluruskan posisi L) sendi panggul dan tulang belakang dengan mendorong ujung kaki pelompat ke atas sampai kedua tangan lurus.
-                Membuat putaran badan dan reverse
Setelah melakukan posisi L, maka segera melakukan putaran badan dan pembalikan badan sehingga badan si pelompat mengahdap ke arah galah.
-                Putaran dan pembalikan badan (the turn and reverse)
Setelah putaran dan pembalikan badan maka tangan paling akhir menyentuh galah, dan tolak galah ke arah awalan
-                Mendorong galah (the ppush-off from the pole)
Setelah melakukan pembalikan badan selanjutnya segera melakukan gerakan mendorong galah

C.           Nomor Lempar
Tujuan utama dalam nomor lempar adalah melempar atau menolak dengan jarak yang sejauh-jauhnya. Untuk menunjang pencapaian lemparan dan tolakan sejauh-jauhnya. Untuk menunjang pencapaian lemparan dan tolakan sejauh-jauhnya harus diperhatikan dan diaplikasikan hukum – hukum fisika (diomekanika dan mekai) serta peraturan yang berlaku secara internasional dalam nomor lempar atau ditolak ini.
1.              Tolak peluru
Fase gerak dalam tolak peluru secara berurutan terdiri atas :
1)            Cara memagang peluru
2)           Posisi awal
3)           Meluncur
4)           Memindahkan badan

Previous
Next Post »