contoh makalah kewirausahaan dua kelinci






contoh makalah kewirausahaan dua kelinci
A.   LATAR BELAKANG / SEJARAH
Dua kelinci berdiri pada tahun 1972, PT Dua Kelinci bermula dari industri rumah tangga kecil yang memproduksi kacang garing. Wilayah edarnya pun terbatas, hanya di Surabaya dan sekitarnya.
*      1972
Bisnis kacang garing di dirikan oleh keluarga dari Mr.Ho Sie dan Mrs. Louw Bie Gio dengan merek SARI GURIH dan sekarang terkenal dengan nama DUA KELINCI, logo pertama kali digunakan pada tahun 1972.
*      1982
Perusahaan telah melakukan branding produk mereka untuk popularitas logonya yang berganti nama dari SARI GURIH untuk DUA KELINCI pada tahun 1982.
*      1985
PT Dua Kelinci didirikan pada tanggal 15 Juli oleh Mr.Ali Arifin dan Mr.Hadi Sutiono dan terletak di Pati, Jawa Tengah yang disebut industri kacang panggang di jantung Indonesia.
*      2000
Pengembangan produk dan diversifikasi telah di mulai dan berbagai kacang goreng, tepung kacang tanah, dan makanan ringan berbasis di lapisi tepung telah diperkenalkan di pasar. Peralatan paling canggih dan mesin modern telah di pasang untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
*      2006
Pengembangan produk sereal adalah investasi
*      2007
Visi untuk menjadi yang terbaik di industri makanan di capai melalui pengembangan dan prestasi mengikuti pelaksanaan sistem manajemen mutu standar internasional, standar keamanan pangan dan menyetujui standar halal internasional.
*      PRESENT AND FUTURE
Sejalan dengan komitmen perusahaan dan mencapai visi untuk menjadi yang terbaik di industri makanan dan minuman DUA KELINCI akan terus mengembagkan kualitas di semua sektor bisnis.

B.    RUMUSAN MASALAH
Dua Kelinci dan Garudafood  mempunyai cerita sengketa dalam memperebutkan hak paten dari merek “katom”. Berbicara mengenai sejarah perusahaan PT Dua Kelinci, perusahaan tersebut memiliki saingan yaitu PT Garudafood yang sama-sama mendirikan pabrik besar di Pati, Jawa Tengah. Persaingan ini pun bersengketa antara PT Dua Kelinci dan PT Garudafood yang memperebutkan hak paten dari merek “katom”.Sengketa kedua perusahaan ini berperkara di Pengadilan Niaga Semarang terkait dalam penggunaan merek “katom”. Sejak tahun 2003 pihak PT Garudafood merasa telah mempopulerkan kata “katom”, namun saat hendak mematenkan merek itu ke Direktoral Jendral Hak Atas Kekayaan Intelektual pada Maret 2004 ternyata PT Dua Kelinci yang juga memproduksi kacang “katom” telah mematenkannya 10 hari sebelumnya. Lalu PT Garudafood melayangkan gugatan ke pengadilan, akan tetapi putusan majelis kasasi Mahkamah Agung berpihak pada PT Dua Kelinci setelah pada awalnya PT Garudafood memenangkan gugatannya pada pengadilan tingkat pertama, yang pada akhirnya PT Garudafood menggunakan merek “Garuda Kacang Atom” karena merek paten Katom sepenuhnya milik PT Dua Kelinci. Secara Nasional PT Dua Kelinci menguasai pangsa pasar hanya 10 persen di bandingkan  PT Garudafood yang mencapai pangsa pasar 45 persen. Namun PT Dua Kelinci tidak putus asa, lalu PT Dua Kelinci mengubah stategi produk dan sistem pemasarannya, yaitu dengan cara melakukan pengelompokkan atas produknya antara kacang garing dan kacang atom. Kemasannya lebih segar dan berwarna. Yang lebih menarik lagi cara mengiklankannya, yaitu dengan membawa pesan bebas kolesterol untuk kacang garing serta bebas pemutih dan pemanis buatan untuk kacang atom, shanghai dua kelinci. Dengan strategi baru tersebut PT Dua Kelinci berhasil menaikkan penjualannya mencapai 70 persen.

C.   VISI DAN MISI
*    Visi
1.      Memproduksi kacang garing yang berkualitas agar dapat diterima di    pasaran.
2.      Menjadi yang terbaik di bidang food and beverage industry.
*    Misi
1.      Meningkatkan daya saing di segala bidang, terutama di segi kualitas, efisiensi dan teknologi secara berkelanjutan.
2.      Mempertahankan konsistensi dalam meningkatkan prestasi.
3.      Memperkuat Corporate Brand Dua Kelinci dengan jaringan distribusi yang merata dalam skala global.

 BAB II
PEMBAHASAN



A.   SEKILAS
B
erawal di Surabaya, dimulai dari usaha repacking kacang garing dengan merek “Sari Gurih” yang berlogo gambar dua kelinci, usaha yang dirintis sejak tahun 1972 ini mulai berkembang menjadi industri di tahun 1985 dengan didirikannya PT Dua Kelinci (Dua Kelinci) di Pati, Jawa Tengah. Kini, Dua Kelinci adalah produsen kacang terkemuka di Indonesia yang telah menerapkan sistem manajemen kualitas berstandar internasional. Seluruh elemen organisasi perusahaan, prosedur dan proses kerja yang dilaksanakan,   serta sumber daya yang dimiliki Dua Kelinci diarahkan sepenuhnya untuk mencapai Standar Kualitas Tertinggi pada food and beverage industry. Didukung mesin-mesin produksi berteknologi modern, serta tim Riset dan Pengembangan yang solid, Dua Kelinci telah mengembangkan dan memproduksi beragam produk yang kini telah mencapai lebih dari 80 varian.

B.   KOMITMEN
Perusahaan berkomitmen untuk :
*      Menjaga produk-produk berkualitas terbaik, aman dan halal demi kepuasan pelanggan.
*      Meningkatkan produktifitas dan daya saing melalui pengembangan produk dan teknologi.
*      Mengembangkan manajemen dan Sumber Daya Manusia untuk mengantisipasi perubahan global.
*      Mengupayakan dan memperbaiki kelestarian serta keharmonisan lingkungan.
C.   PRESTASI
M
elalui beragam tantangan selama hampir tiga puluh tahun telah membawa Dua Kelinci meraih beragam prestasi yang membantu perusahaan merealisasikan fokus untuk menjadi yang terbaik di bidang industri makanan dan minuman. Prestasi tersebut diantaranya :
1.      Telah berhasil mengembangkan mesin berteknologi terkini, seperti mesin continuous cooking, continuous drier/roaster dan continuous frier.
2.      Mengaplikasikan cold storage berkapasitas besar untuk menampung bahan baku, sehingga mampu menjaga kualitas dan rasa.
3.      Pengakuan internasional untuk sistem manajemen mutu dan manajemen keamanan pangan/HACCP. Serta kehalalan pangan yang diakui secara nasional.

D.   CSR
D
ua Kelinci menyelenggarakan serangkaian program kepedulian sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan secara berkala dan melibatkan seluruh karyawan, masyarakat serta pemerintah. Bentuk kegiatan CSR ini diantaranya pemberian dukungan dan apresiasi kepada olahragawan nasional, santunan untuk anak yatim piatu dan dhuafa, sumbangan untuk korban bencana alam, program penghijauan, donor darah, wisata industri untuk masyarakat dan penyelenggaraan berbagai seminar berkualitas yang ditujukan untuk mengembangkan kualitas SDM masyarakat.

E.   MANAJEMEN KUALITAS
*      KEBIJAKAN MUTU
K
ebijakan mutu PT Dua Kelinci adalah memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan dengan mengendalikan kualitas produk agar sesuai denga harapan pelanggan, melakukan penyempurnaan secara terus menerus, dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

*      LABORATORIUM
L
aboratorium-laboratorium di operasikan oleh staf ahli di bidang teknologi pangan dan mikrobiologi pangan yang berpengalaman, memahami Biosafety, standar-standar pengujian nasional dan internasional, serta standar keselamatan kerja di laboratorium.
Laboratorium PT Dua Kelinci meliputi :
Ø  Laboratorium Mikrobiologi
Ø  Laboratorium Kimia Pangan
Ø  Laboratorium Limbah
Ø  Laboratorium Organoleptik, dan lain-lain.

P
T Dua Kelinci di dukung oleh Divisi Riset dan Pengembangan yang secara spesifik menangani penyempurnaan dan pengembangan produk-produk berkualitas. Selain di dukung oleh tenaga-tenaga profesional, Divisi Riset dan Pengembangan PT Dua Kelinci juga diperkuat oleh staf ahli dan konsultan eksternal.

G.  GEBRAKAN
P
T Dua Kelinci juga membuat gebrakan untuk mempertahankan sekaligus melakukan lompatan pasar, dengan memperkuat jalur ditribusinya yaitu menggunakan cara mengundang ribuan grosir dalam acara wisata industri. Para grosir ini secara khusus di undang untuk bertandang ke Bumi Mina Tani, Pati, Jawa Tengah, tempat pabrik kacang beroprasi. Dalam acara wisata industri tersebut langsung dapat melihat proses produksi kacang dari pemilahan bahan baku sampai packaging yang siap setor. Kegiatan seperti ini juga tidak lepas dari “perang image” yang selama ini terjadi. Pasalnya, PT Dua Kelinci kerap dipersepsikan kuno dan sekedar home industry yang masih menggunakan cara-cara tradisional. Karena persepsi itulah Sutiono selaku Direktur Utama PT Dua Kelinci mengajak para grosir untuk membuktikan sendiri kualitas produk yag di produksi oleh PT Dua Kelinci. Dan di akui oleh Sutiono mereka belum mencapai persepsi sebagai yag terbesar seperti yang dimiliki oleh kompetitor. Makanya, mereka maju dengan mengusung slogan “ WE ARE NOT THE BIGGEST, BUT WE ARE THE BEST”.

U
ndangan bertandang langsung ke pabrik PT Dua Kelinci merupakan bagian dari proses membangun “customer trust” (dalam hal ini para grosir). Lebih-lebih karena para grosir melihat produk yang mereka jual diproses dengan mesin-mesin modern terjamin kebersiha dan mutunya. Pada intinya, PT Dua Kelinci mau membangun trust menyangkut kuantitas dan kualitas produknya. Ini di tambah pula dengan personal touch kepada para pelanggannya itu.

P
T Dua Kelinci sendiri sangat mengandalkan 10.000 grosir yang tersebar di seluruh nusantara. Loyalitas mereka (customer loyalty) inilah yang ingin diperthankan. Pada Mei 2007, wisata industri ini sudah di lakukan empat kali dan dalam waktu dekat akan di gelar yang ke lima. Setiap acara, hadir sekitar 2.000 grosir. PT Dua Kelinci tidak mau tanggung-tanggung menjamu para grosir, PT Dua Kelinci membayar seluruh tiket pulang pergi, menyediakan hotel bintang 4-5 di semarang, dan menyuguhi hiburan. Acara ini juga menjadi sarana dialog langsung antara PT Dua Kelinci dan para grosir.

P
erkembangan PT Dua Kelinci sendiri tidak lepas dari kreativitas dan kepemimpinan Hadi Sutiono. Berdasarkan kesaksian para karyawan, Hadi Sutiono berhasil memciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan seluruh karyawan merasa di-uwongke (dimanusiakan). Hadi Sutiono juga berhasil menciptakan total quality management di mana seluruh karyawan terlibat untuk mewujudkan tujuan bersama. Namun, kepedulian saja jelas tidak mencukupi. Diperlukan pula langkah-langkah kreatif dan strategis. Di PT Dua Kelinci, jurus seperti ini dikenal denga sebutan AEROBIC MARKETING. Kata aerobic mengacu pada energi. Aerobic dimaksudkan sebagai energi yang dinamis, lentur, dan tidak cepat lelah , selalu bergairah. Dengan energi inlah, PT Dua Kelinci tetap melaju kendati pernah di terpa badai yang sempat membuat salesnya menurun. Mereka pernah di tuduh membohongi konsumen dengan iklan bebas kolesterolnya. Banyak pemberitahuan yang menyudutkan, bahkan ada tuntutan agar produknya ditarik dari pasar. Akibat itu, PT Dua Kelinci sempat stag selama lima tahun. Tapi, Hdi Sutiono tidak patah arang, ia bangkit untuk memutar roda bisnisnya lagi dengan cara terus menerus mengedukasi pasar bahwa produknya nyata bebas kolesterol. Salah satunya dengan mengundang para grosir untuk melihat sendiri proses produksi mereka. Sejalan dengan di adakannya wisata industri yang ke empat kalinya, sudah mulai menampakkan buahnya, penjualan produk PT Dua  Kelinci mengalami peningkatan, pasar ekspor PT Dua Kelinci juga mulai menggeliat. Ekspor yang di geber sejak tujuh tahun silam ini sudah merambah Asia, Australia, Amerika, dan Timur Tengah. Meski begitu, pasar terbesar tetaplah Asia dan khususnya Indonesia. Di pasar ekspor pun, PT Dua Kelinci tetap mengandalkan jaringan keagenan yang ada (ada 30-an agen di luar negeri). Kami tetap confident. Bahkan PT Dua Kelinci sudah membuka market di Bangkok, Thailand dan akhir tahun ini berencana membuka market di Vietnam.

P
T Dua Kelinci terus berbenah dan melakukan berbagai pengembangan. Pabrik PT Dua Kelinci mulai beroprasi sejak tahun 1985 kini di lengkapi dengan ruangan pendingin (cool storage). Ruangan versuhu dibawah 10° ini di fungsikan untuk menyimpan bahan baku agar awet. Di samping itu, mesin-mesin pengolahan sudah diremajakan dan didukung oleh tenaga-tenaga engineer lokal. Untuk efisiensi, PT Dua Kelinci mengganti bahan bakar minyak dengan batubara. Didukung oleh 1.000-an karyawan, PT Dua Kelinci berupaya menjadi yang terbaik dalam mengeluarkan produk-produk bermutu sekaligus hegienis.

A
da dua kategori produk yang diluncurakan, yakni Branded dan Lost Pack. Branded di sini mengacu pada produk-produk yang di pasarkan di bawah payung merek dagang PT Dua Kelinci. Sedangkan Lost Pack mengacu pada produk-produk yag tidak bermerek dan harus menjalani bebwrapa proses produksi sebelum siap di pasarkan. Misalnya, kacang garing di ekspor dalam kemasan tanpa merek. Produk inilah yang di ekspor ke mancanegara.

P
T Dua Kelinci juga tengah mengembangkan produk berbasis jagung. Di beri nama MORNING, pelesetan dari kata MARNING. Di kembangkannya jagung karena jagung tidak umum. Jagung ini khusus, empuk, dan tak lengket. Pengembangan ini bukan Cuma untuk product development, tetapi juga untuk mengantisipasi semakin minimnya baha baku. Selain itu, PT Dua Kelinci melihat bahwa pasar kacang juga harus dikritsi. Soalnya, kaum muda terutama anak-anak kecil kini cenderung jarang yang suka kacang. Karena itu, pengembangan dan diferensiasi produk penting di lakukan.
Previous
Next Post »